-->

Sunday, March 8, 2009

Berkunjung Ke Museum Mandala Bhakti Semarang

Ini sebenarnya udah lama, pas buka file foto di komputer kok lihat ada folder foto yang isinya kunjungan ke museum Mandala Bhakti Semarang, ya sudah jadi punya ide untuk posting artikel di blog deh :) ......
Jujur aja, walaupun warga Semarang tulen (dari lahir sampe sekarang masih tinggal di Semarang) saya belum menjelajahi semua sudut-sudut kota, termasuk ke bangunan bangunan bersejarah di kota ini. Kaya Lawang Sewu, Gereja Blenduk, dll. Nah, salah satu bangunan yang setiap hari dilewati tapi belum pernah mampir ya ini gedung Museum Mandala Bhakti yang letaknya di Jl. Mgr. Soegijapranata atau tepatnya di depan Tugu Muda dan berseberangan dengan Lawang Sewu yang terkenal itu. kebetulan pas disitu ada acara pameran, ya saya antusias banget ke sana deh…


Boleh cerita dikit ya, nih gedung dulunya adalah Raad Van Justitie yang bahasa sininya berarti Pengadilan Tinggi bagi golongan bangsa Eropa di Semarang waktu itu. Perancangnya adalah arsitek I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen. Dibangun sekitar tahun 1930an (jamannya kuda gigit besi hahahaha…) menjadi saksi sejarah pertempuran hari rakyat Semarang melawan Jepang sewaktu perang kemerdekaan. sekarang gedung ini jadi milik KODAM IV Diponegoro dan dijadikan Museum.

Koleksinya macam-macam terutama yang menyangkut perang kemerdekaan di Indonesia. Ada machine gun, pistol, mortar, helm, seragam tentara Jepang, Inggris plus helm, Armoured Car dan lain sebagainya. Sayang waktu kesana saya nggak ada persiapan khusus jadi bawa kamera ya seadanya (maaf kalo hasil jepretan kurang jelas).


Salah satu hal yang bikin saya pengen ke sana ya ini, ikon di depan museum (25 PDR field gun).


Sampe saya nyari modelkitnya nih hasilnya (1:72 Airfix).


Lho ada Pistol Luger juga….



Nah disini bingungnya, kok disitu disebutkan pistol yang dibawa tentara Belanda waktu Agresi militer, apa Belanda merampas semua pistol Luger untuk dijadikan senjata tentaranya? Ada yang tahu?

Nah ini nih machine gun Browning…





Kalo yang ini Vickers (yang dipake bertempur selama 5 hari di Semarang).


Ini machine gun dan mortar launcher...

Ini Armoured car BTR punya Angkatan bersenjata kita tempo dulu

Ini truk radio komunikasi buatan Soviet cuman lupa namanya… hehehe



Ini foto Tugu Muda yang dilatar belakangi Lawang Sewu pada malam hari (diambil dari lantai 2 museum).



Nah bagi rekan-rekan yang sedang main ke Semarang terutama maniak sama Military Jadul, mainlah ke museum ini sekedar nambah referensi… dan nambah ilmu.
Baca selengkapnya!

Monday, March 2, 2009

RAF Refuelling Set

Saya dapetin kit ini dengan mengorbankan 2 diecast kesayangan nih, yaitu 2 buah treasure hunt El Camino & Whipcreamer 2 yang keduanya masih pakai ban karet. Yah di kota seperti Semarang nyari kit kaya gini sudah susah! Dulu aja saya dapetin Airfix model ginian dengan ga sengaja (baca : nemu modelkit murah).


Dalam dos ada kit yang siap dirakit jadi 2 model, yaitu 2 buah truk tanki bahan bakar Bedford QL dan AEC Matador selain itu dilengkap dengan beberapa figure ground crew RAF, untuk ukuran kit Airfix yang pernah saya punyai, kit ini lumayan bagus bahannya dan detailnya juga lumayan oke. Selain kit ini kalo ga salah ada airport recovery set dan emergency set. Ada juga yang bentuk control tower. Atau yang komplit pake pesawat Spitfire juga ada. Sayang saya belum nemu yang varian lainnya hehehe :D kemaren lihat di salah satu toko hobby di Jakarta harganya sekitar Rp 100 ribu. Hehe padahal kaya gini dulu dijual 15 ribuan aja pada ga ngelirik. Dibanding yang dijual di took itu, kayanya kit saya masih keluaran lama dilihat dari pengemasannya sih.
Oke cerita soal perakitan yuks!!! Untuk perakitan kedua model ini cukup mudah, ada kit yang kurang presisi tapi ga parah2 banget sih. Dan saya senang karena kit ini lumayan detail, untuk chasis dan mesin pompa dibelakang tanki. Pintu tanki bisa dikondisikan terbuka or tertutup cuman ga ada engselnya, jadi ya harus di lem mati. Tapi mungkin untuk para expert bisa diakalin ya? Disini roda kedua model saya bikin mati juga.
Untuk pengecatan seperti biasa pakai pilox, dan weathering n washing pake cat poster dan acrylic Tamiya. Untuk pemasangan decal saya hanya berdasar feeling, karena di kertas instruksi udah disobek sehingga decalnya saya pasang dengan sekedar perkiraan aja dan lihat contoh di box art nya. Yang agak kurang puas sih dengan hasilnya, karena masih kurang rapi. Next time will be better lah!!












Baca selengkapnya!